Masih seputar facebook… Melalui facebook, silaturahim dengan rombongan haji Maktour bis 28 tahun 2001, terjalin kembali… Memang baru 2 orang, tapi biasanya akan bertambah seiring dengan berjalannya waktu. Selain itu, melalui facebook juga saya bisa bersilaturahim dengan teman-teman klub basket Monticelli… dan silaturahim ini ditindaklanjuti dengan pertemuan kami pada hari Minggu, 22 Maret 2009 ini di Kafe BMC Paris van Java, pk.10.00
Hari ini saya bangun kesiangan, maklum hari libur… Janji jam 10 tidak terpenuhi… baru jam 11 saya bisa bergabung dengan teman2 yunior putri basket ball Monticelli… ada Jutta, Evy, Rasti, Erly, Amy dan Nina.. wah senengnya ketemu temen lama…. Obrolan pun berlangsung ramai, maklum ibu-ibu… topiknya sekitar kegiatan tim basket kita di masa lalu…
Seperti biasa, kalau ketemu teman lama, saya hanya menjadi pendengar yang baik, meng-iya-kan pembicaraan sambil sesekali menimpali… Entah kenapa, setiap ketemu teman lama, baik itu teman SMP, SMA, maupun teman kuliah, saya sering lupa akan cerita-cerita masa lalu… Di satu sisi, saya sering kesal, karena nggak bisa larut dalam pembicaraan, tapi di sisi lain, saya bersyukur. Mengapa?
Pertama, untung manusia diberi “lupa” oleh Allah swt. Bayangkan kalau manusia nggak punya “lupa”? Ia akan mengingat segala sesuatu yang pernah dialaminya sepanjang hidup! Jika semua peristiwa dalam hidupnya menyenangkan, itu bisa membuat dia bersemangat menjalani hidup. Tapi, bagaimana bila peristiwanya menyakitkan? Kebayang kan, rasa sakitnya nggak pernah hilang dari ingatannya… dan membuat kita trauma terhadap orang yang terkait… wah repot! Jadi saya nikmati aja lupanya saya dengan mendengarkan cerita mereka, berusaha mengingat-ingat cerita tsb, dan ikut tertawa bersama. Asyik kan!
Kedua, saya bisa mempraktikkan hal yang sering saya ajarkan kepada mahasiswa, salah satu prinsip human relations, yaitu menjadi pendengar yang baik. Kita ini lebih terbiasa dengan di (didengar) daripada me (mendengar). Kita lebih senang bila kita yang banyak berbicara kepada orang lain dan menuntut mereka mendengarkan. Sementara ketika orang lain berbicara banyak, kita sangat malas mendengarkan dan sering menyela pembicaraan mereka. Kita lupa bahwa di dunia ini berlaku golden rules: PERLAKUKAN ORANG LAIN SEPERTI ANDA INGIN DIPERLAKUKAN. JANGAN PERLAKUKAN ORANG LAIN SEPERTI ANDA TIDAK INGIN DIPERLAKUKAN ORANG LAIN. Jadi, kesempatan ini bisa saya pergunakan untuk praktik. Jadi dosen kan, bukan hanya bisa mengajari, tapi juga bisa mempraktikkan hal yang sama.
Ketiga, dengan menjadi pendengar yang baik, saya bisa menambah wawasan saya dalam berbagai hal. Dalam pertemuan seperti ini yang akan menjadi topik pembicaraan antara lain keluarga. Seperti kita maklumi, tidak pernah ada keluarga yang tanpa masalah. Nah, di sini kita bisa belajar bagaimana orang lain menjalani kehidupan, bagaimana mereka mengatasi masalah yang terjadi. Apa pun jalan keluar yang mereka lakukan, bisa menjadi pelajaran buat kita. Bila jalan keluarnya negatif, menurut anggapan umum, kita bisa belajar untuk tidak mengambil langkah yang sama bila mengalami hal tsb; bila jalan keluarnya positif, kita bisa belajar untuk mengambil langkah yang sama bila kita mengalami kejadian sama.
Itulah yang saya lakukan ketika menyimak obrolan teman-teman. Saya jadi ingat, ketika saya mengalami satuperistiwa yang mengubah jalan hidup keluarga besar kami, saya sempat merasa jadi “orang paling malang sedunia”. Tapi seiring waktu berjalan, perasaan itu hilang. Dan sekarang, ketika saya mendengarkan satu peristiwa yang mengubah jalan hidup keluarga teman saya, saya bisa mengambil hikmah dan bersyukur “ternyata bukan hanya saya yang pernah jadi orang paling malang sedunia”. Terima kasih ya Jutta, Evy, Amy, Erly, Nina, Rasti dan Susi (yang datang belakangan) atas sharing-nya. Pertemuan hari ini memberi arti tersendiri bagi saya, membuat saya merasa fresh kembali dan membuat saya merefleksi dan bersyukur. Sampai ketemu lagi di forum reuni Monticelli yang lebih besar.
Sekali lagi saya bersyukur karena facebook sedang tren sekarang ini telah memberikan banyak hal positif bagi saya. Mulai dari ketemu teman kuliah, teman SMA, SMP, SD, sampai teman rombongan haji dulu. Hal negatifnya tentu ada! Mulai dari mengurangi waktu saya untuk mengedit naskah sampai waktu tidur saya. Belum lagi keinginan untuk ganti laptop atau beli blackberry. Tetapi semuanya masih dalam kendali saya, kapan saya bisa online dan kapan saya harus offline.
Pelajaran hari ini:
Reuni merupakan salah satu cara untuk refreshing dan merefleksikan diri kita tentang bagaimana kita menjalani kehidupan. Dengan berbagai cerita yang kita dengar, kita akan bersyukur atas apa yang telah terjadi dalam hidup kita.